GIZI TEPAT BAGI IBU MENYUSUI
LAPORAN PENYULUHAN GIZI
GIZI TEPAT BAGI IBU MENYUSUI
Disusun Oleh :
Fitra Hafiza
10S10005
DOSEN PENGAJAR
Pramono S.SIT Gizi M.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HUSADA BORNEO PROGRAM S-1 GIZI
BANJARBARU
TAHUN 2012
Puji dan Syukur Penulis
Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporanini tepat pada waktunya.
Laporan sederhana tentang “GIZI TEPAT
BAGI IBU MENYUSUI.
Dalam penyusunan laporan ini,
penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Banjarbaru
, Juni 2012
BAB I
TUJUAN
A. Umum : Meningkatkan pengetahuan serta pemahaman
gizi
tepat untuk ibu
menyusui dengan benar kepada pengunjung.
B. Khusus : 1. Peserta penyuluhan mengetahui tentang
prinsip gizi tepat ibu
menyusui.
2. Peserta penyuluhan mengetahui tentang
manfaat gizi tepat
untuk ibu menyusui.
3. Peserta penyuluhan mengetahui tentang
faktor yang
mempengaruhi gizi ibu menyusui.
4. Peserta penyuluhan mengetahui tentang
kebutuhan makanan
Ibu menyusui
BAB II
SASARAN
Sasaran
dalam penyuluhan ini adalah pengunjung di Puskesmas Kelurahan Komet
BAB III
METODE
Metode yang
digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian penyampaian
materi tentang Gizi Tepat Ibu Menyusui dan diakhir penyuluhan disediakan waktu
untuk tanya jawab.
BAB IV
ALAT PERAGA
Adapun
alat peraga yang digunakan dalam penyampaian materi ini adalah :
·
Laptop
·
LCD
·
Leafleat
·
Pengeras Suara
(mikrofon)
BAB V
WAKTU DAN TEMPAT
A. Waktu
Penyuluhan
dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Juni 2012
Pukul : 08.00 – 10.00
B. Tempat
Dilaksanakan
di ruang tunggu Puskesmas Kelurahan Komet
BAB VI
MATERI PENYULUHAN
A.
PRINSIP
GIZI TEPAT BAGI IBU MENYUSUI
Gizi
pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu
menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam menyusun menu, penting untuk
memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu ibu menyusui yaitu : seimbang,
tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu),
mudah cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan.
Gizi
Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu sama dengan makanan ibu hamil,
hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik. Syarat-syarat bagi ibu
menyusui:
1. Susunan
menu harus seimbang
2. Dianjurkan
minum 8-12 gelas/hari
3. Menghindari
makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan
alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu
4. Dianjurkan
banyak makan sayuran berwarna,
Bahan
makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1.
Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa (tinggi
kalori tinggi protein)
2.
Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan sebagainya.
3.
Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe,
kacang-kacangan sebagainya.
4.
Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan produksi ASI
yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan yang dagingnya berwarna
merah/kuning, misalnya : bayam daun singkong, daun katuk, lamtoro gung tanpa
kulit, pepaya, pisang, jeruk, jambu air, mangga sebagainya.
5.
Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam jumlah yang cukup
setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya, kangkung, kacang merah, kacang
hijau dan kacang tanah. sebagainya.
6.
Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat kapur/kalsium
misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya, singkong, keju, ikan
teri dan susu. sebagainya.
7.
Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak produksi ASI
Bahan
makanan yang dibatasi :
1.
Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2.
Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena bisa
menyebabkan bayi mencret.
3.
Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu menjadi
gemuk.
Selain
makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
1.
Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya karena dengan
demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup untuk kebutuhan bayi.
2.
Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan
pikiran
3.
Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu agar
produksi ASI meningkat.
B.
MANFAAT
GIZI TEPAT BAGI IBU MENYUSUI
Bayi
yang minum Air Susu Ibu atau ASI sudah tidak diragukan lagi
kesehatannya, karena seperti yang kita ketahui bersama ASI merupakan sumber
makanan terbaik untuk bayi. Tapi tahukah Anda, ternyata menyusui juga dapat
meningkatkan kesehatan sang ibu.
Bagi
ibu yang baru saja melahirkan dan memberikan ASI-nya kepada sang bayi, ternyata
akan dapat banyak manfaat yang mungkin sebelumnya belum Anda ketahui,
diantaranya yaitu mampu menurunkan berat badan setelah melahirkan, menurunkan
resiko penyakit jantung, penyakit kanker serta mencegah depresi setelah persalinan.
Untuk
itu, pemberian ASI kepada bayi adalah satu hal yang terbaik yang memiliki
segudang manfaat, baik untuk sang bayi maupun sang ibu.
Ada
bukti-bukti penelitian yang memperkuat Manfaat
kesehatan ASI bagi ibu menyusui yang dijelaskan oleh American Academy of
Pediatrics di Amerika Serikat. Dan berikut adalah manfaat-manfaat yang
diperoleh ibu menyusui bagi kesehatannya, sebagaimana dilansir
MyHealthNewsDaily.
1. Menurunkan Risiko Hipertensi dan
Penyakit Jantung
Penelitian menunjukkan bahwa menyusui bermanfaat bagi jantung wanita. Penelitian yang melibatkan 139.000 orang perempuan menemukan penurunan hipertensi sebesar 11 persen, penurunan lemak dalam darah seebsar 19 persen, dan pengurangan risiko penyakit jantung secara keseluruhan sebesar 10 persen.
2.
Menurunkan
Risiko Kanker Payudara
Wanita yang menyusui bayinya selama lebih dari satu tahun
mengalami penurunan risiko kanker payudara
dan kanker ovarium sebesar 28
persen.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi
diberi ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, dan kemudian terus diberi ASI
ditambah makanan lain sampai usianya 1 tahun.
3. Menurunkan Risiko Terserang Diabetes
Di antara perempuan yang mengalami diabetes,
penelitian juga telah menemukan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 4 – 12
persen setiap tahun pada ibu yang menyusui bayinya.
4. Mengurangi Risiko Radang Sendi
Wanita yang menyusui selama setidaknya 12 bulan selama hidupnya akan berkurang risikonya terserang rheumatoid arthritis atau radang sendi sebesar 20 persen. Dan ibu yang menyusui selama setidaknya 24 bulan berkurang resikonya sebesar 50%. Demikian hasil penelitian besar jangka panjang yang dilakukan Nurses Health.
5. Mengurangi Depresi setelah
Melahirkan
Kondisi psikologis ibu juga akan mendapat dorongan lewat menyusui bayinya. Sebuah penelitian tahun 2003 dari Australia menunjukkan adanya peningkatan depresi setelah melahirkan pada ibu yang tidak menyusui bayinya dan ibu yang menyapih bayinya sejak dini.
6. Mengurangi Pertambahan Berat Badan
setelah Melahirkan
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 14.000 orang wanita melahirkan yang memberi ASI eksklusif selama sedikitnya enam bulan menemukan bahwa para ibu hanya sedikit mengalami kenaikan berat badan dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
7. Lebih Sedikit Kehilangan Darah dan
Rahim Lebih Cepat Kembali ke Ukuran Normal
Manfaat kesehatan ini dimulai segera setelah persalinan. Ibu melahirkan lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan jika segera menyusui bayinya. Dengan menyusui, rahim juga menyusut kembali ke ukuran normal lebih cepat.
Meskipun demikian, American Academy of
Pediatrics juga menegaskan ada kasus di mana ibu tidak boleh menyusui bayinya. Yaitu
ketika bayi memiliki gangguan metabolisme galaktosemia, gangguan metabolik
langka yang mempengaruhi kemampuan dalam memetabolisme gula galaktosa dengan
baik.
Ibu
yang memiliki penyakit tertentu seperti infeksi herpes aktif, HIV,
atau meminum obat tertentu juga dilarang menyusui.
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi
Ibu Menyusui
1.
Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang
diproduksi per hari.
2.
Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan
penambahan 15-20 gram protein sehari.
3.
Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi
tidak
diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4.
Aktivitas.
D.
KEBUTUHAN
GIZI IBU MENYUSUI
Kebutuhan gizi
pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan karena menyangkut
gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi
yang cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan.
Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi
dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap
status gizi ibu, kesehatan ibu
dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah.
Zat gizi yang
dibutuhkan antara lain:
Energi
Karena kondisi
ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan masukan energi untuk mencukupi
kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/hari (6
bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500
kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
Protein
Tambahan protein
dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan kedua
dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar
11g/hari.
Zat
besi
Terdapat
sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu perlu
ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6
bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat
besi sebesar 5 mg/ hari.
Kalsium
Diperlukan
tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam proses
produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative
konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake
kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil
dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
Vitamin
D
Penting untuk kesehatan gigi
dan pertumbuhan tulang.
Vitamin
B-6
Memetabolisme
lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan
sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel
darah merah dan putih.
Folic
Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam
pembelahan sel.
Vitamin
B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel
darah merah.
Zinc
(Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh
yang sehat dan penting dalam penyembuhan luka.
Tabel
Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Zat
gizi
|
0-6
bulan
|
7-12
bulan
|
Energi (kkal)
|
+
700
|
+
500
|
Protein (g)
|
+
16
|
+
12
|
Vitamin (RE)
|
+
350
|
+
300
|
Tiamin (mg)
|
+
0,3
|
+
0,3
|
Riboflavin (mg)
|
+
0,4
|
+
0,3
|
Niasin (mg)
|
+
3
|
+
3
|
Vitamin B-12 (µg)
|
+
0,3
|
+
0,3
|
Asam folat (µg)
|
+
50
|
+
40
|
Vitamin C (mg)
|
+
25
|
+
10
|
Kalsium (mg)
|
+
400
|
+
400
|
Fosfor (mg)
|
+
300
|
+
200
|
Magnesium (mg)
|
+
40
|
+
30
|
Besi (mg)
|
+
2
|
+
2
|
Seng (mg)
|
+
10
|
+10
|
Iodium (µg)
|
+
50
|
+
50
|
Selenium (µg)
|
+
25
|
+
20
|
Kandungan
vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi memperoleh nutrisi yang
mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Semua gizi
tersebut dapat didapatkan pada:
a) Sayur-sayuran
Sayuran
merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat,
beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan
kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah
anemia. Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah
merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun,
dan jamur. Jika Anda memilih sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan gambas,
kacang polong, jagung, kentang, dan labu. sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran
setiap hari.
b)
Buah-buahan
Buah yang sehat
dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan. Kandungan vitamin A, B, K,
dan C dalam buah baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi.
Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan
seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti
oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau
dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c)
Kacang-kacangan
Kacang
mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein penting
memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga
mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi.
Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut,
kacang Brasil dan pistachio.
d)
Ikan
Ikan tinggi
omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu,
ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya
sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi
12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling
penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan bergizi untuk ibu
menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein, vitamin, mineral,
dan cairan.
Berikut beberapa
contoh makanan serta nilai gizi yang dikandungnya
Makanan
|
Jumlah
energi
|
3/4 gelas nasi seberat 100 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
2 buah kentang berukuran sedang
seberat 200 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
2 iris roti seberat 80 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
5 biskuit kraker seberat 50 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
1 potong daging ukuran sedang seberat
50 g
|
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
|
1 butir telur ayam negeri seberat
60 g
|
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
|
50 g udang basah
|
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
|
1 buah tahu ukuran
besar seberat 100 g
|
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan
8 g karbohidrat
|
2 potong sedang tempe seberat 50 g
|
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan
8 g karbohidrat
|
2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g
|
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan
8 g karbohidrat
|
Syarat gizi
seimbang untuk ibu
Tinggi
kalori dan protein
Cukup
vitamin dan mineral
Mudah
dicerna dan tidak merangsang
Tinggi
cairan : 800 – 1000 ml/hr
Tinggi
konsumsi cairan dan buah segar
Susunan
menu bervariasi dan seimbang
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Antusias
dari pendengar sudah cukup baik terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang
ditanyakan.
b. Pengunjung
yang diberi penyuluhan sebanyak 17 orang.
B. Saran
a. Penggunaaan
media disesuaikan dan untuk ceramah gunakan gambar-gambar yang menarik
b. Perhatikan
pengeras suara
c. Lebih
interaktif dengan peserta penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
tanggal 17 Juni 2012
Diakses
tanggal 17 Juni 2012
Diakses
tanggal 19 Juni 2012
Diakses
tanggal 19 Juni 2012
Diakses
tanggal 19 Juni 2012